Saat melakukan tes HPV, dokter akan menempatkan alat khusus di dalam vagina dan memeriksa serviks dan vagina dengan fokus pada area serviks, yang lebih disukai virus karena di situlah sel-sel aktif bereproduksi. Virus akan mengambil alih area ini dan menyebabkan beberapa kelainan tetapi efeknya tidak signifikan dan tidak terlihat oleh mata telanjang. Gejala kelainan tidak akan muncul dengan sendirinya: perdarahan tidak terjadi dan nyeri panggul tidak timbul.
Penilaian yang disebut Pap Smear harus dilakukan secara bersamaan untuk mengidentifikasi perubahan atau kelainan dalam sel. Tes ini efektif untuk mendeteksi sel kanker atau sel yang dapat menjadi kanker. Namun, sekadar tes Pap tidak mampu mengidentifikasi virus itu sendiri dan 15-20% sinyal pra-kanker mungkin juga akan terlewatkan. Akan tetapi, inovasi teknik medis membuat evaluasi pengujian HPV bisa dilakukan dan apabila virus HPV ditemukan, kini dokter dapat mengidentifikasi galur itu dengan tepat dan menilai apakah itu berpotensi menyebabkan kanker serviks atau tidak.