Ketika menemukan benjolan di payudaranya, reaksi umum seorang wanita adalah panik dan khawatir menjalani operasi invasif. Kami di sini akan membantu para wanita melewati masa sulit ini dan memastikan bahwa mereka mendapatkan informasi yang lengkap tentang tindakan selanjutnya. Terdapat banyak teknologi baru yang telah diperkenalkan ke dunia pengobatan kanker payudara, setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan yang spesifik. Tidak semua wanita dengan kanker payudara mendapatkan pengobatan yang sama. Dokter mempertimbangkan kondisi medis khusus dari pasien wanita dan preferensinya. Pengobatan kanker payudara dapat dibagi ke dalam lima prosedur utama: Operasi, Terapi radiasi, Kemoterapi, Terapi hormon, dan Terapi bertarget.
Banyak wanita yang tidak melakukan tindakan pencegahan dengan penjadwalan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi kelainan. Wanita yang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, dapat membuat kanker terdeteksi saat masih di stadium awal atau stadium 0. Ketika di stadium 0, sel abnormal ditemukan di lapisan saluran ASI sebelum menyebar ke jaringan normal. Pada stadium ini, kanker payudara dapat disembuhkan 100% dan tidak perlu dilakukan pengangkatan payudara, kata Dr. Shinawatt Visutdiphat. Metode yang dapat digunakan adalah operasi konservasi payudara.
Meskipun operasi konservasi payudara sudah dilakukan lebih dari 20 tahun, masih banyak yang salah mengira bahwa semua payudara harus diangkat untuk mencegah risiko kanker kembali muncul pada payudara. Operasi konservasi payudara tidaklah rumit. Tanpa rekonstruksi, operasi konservasi payudara memakan waktu lebih singkat, tidak terlalu invasif, dan dengan komplikasi dan risiko anestesi yang lebih rendah dari pada pengangkatan payudara secara keseluruhan.
Operasi konservasi payudara dan mastektomi memberikan hasil yang serupa. Namun, perbedaan utamanya terletak pada operasi konservasi payudara harus dikombinasikan dengan terapi radiasi. Kanker dianggap sebagai masalah struktur jaringan. Operasi konservasi payudara harus dilakukan bersamaan dengan terapi radiasi, sehingga dapat menghancurkan seluruh sel-sel abnormal dan mencegah kanker muncul kembali. Terapi radiasi harus dilakukan ke semua payudara dalam 25-33 sesi harian yang masing-masing berlangsung sekitar 15 menit.
Beberapa orang salah mengira bahwa terapi radiasi setelah operasi konservasi payudara akan memakan waktu dan menyakitkan. Jadi, mereka memutuskan untuk mengangkat semua payudaranya daripada menjalani pengobatan. Namun, perkembangan terbaru dalam mesin terapi radiasi memberikan risiko komplikasi yang lebih rendah serta rasa sakit yang lebih minimal. Beberapa pasien menyatakan bahwa mereka tidak merasakan sakit sama sekali. Jangan biarkan ketakutan tidak berdasar itu memengaruhi keputusan penting Anda, karena Anda mungkin akan menyesalinya di kemudian hari.
Pengobatan kanker dengan radiasi menggunakan sinar dengan energi tinggi untuk menghancurkan sel kanker. Terapi radiasi sering digunakan setelah operasi konservasi payudara guna mencegah kanker muncul kembali di kelenjar getah bening dan payudara. Untuk pasien lain, seperti yang menjalani operasi mastektomi, terapi radiasi dilakukan ketika kanker ditemukan di kelenjar getah bening atau ketika ukuran kanker lebih dari 5 sentimeter. Pasien dapat menerima terapi radiasi baik secara eksternal (radiasi sinar eksternal) maupun secara internal (radiasi internal). Selain kanker payudara, terapi radiasi juga digunakan untuk mengobati kanker di area tubuh lainnya, seperti di otak atau di tulang.
Kemoterapi adalah pengobatan intensif dengan menggunakan obat-obatan yang menghancurkan sel kanker dan mencegahnya membelah dan menyebar. Metode ini juga meredakan beberapa gejala fisiologis dari kanker, seperti nyeri atau tekanan yang disebabkan tumor. Kemoterapi sering digunakan bersamaan dengan radiasi atau pascaoperasi guna membantu proses penyembuhan. Kemoterapi dapat diberikan melalui suntikan ke otot, penyuntikan langsung ke arteri di area yang terkena kanker, penyuntikan secara intravena, penyuntikan langsung ke organ yang terinfeksi, atau melalui pil atau krim topikal. Mual, kerontokan rambut, dan kelelahan adalah efek samping kemoterapi yang paling umum terjadi.
Terapi hormon paling banyak digunakan setelah operasi untuk mencegah kanker muncul kembali. Estrogen memicu pertumbuhan kanker yang memiliki reseptor positif terhadap hormon. Karena 2 dari 3 jenis kanker payudara adalah reseptor hormon positif, memblokir estrogen menjadi bagian penting dalam upaya pencegahan. Pengobatan biasanya diberikan dalam bentuk pil atau melalui suntikan hormon, guna memblokir atau menurunkan kadar estrogen.
Terapi bertarget menggunakan obat-obatan untuk mengobati kanker payudara dengan menargetkan sel kanker dan mencegahnya berkembang dan menyebar. Efek samping obat yang ditimbulkan selama menjalani terapi jenis ini sering kali tidak terlalu parah dan tidak sama dengan efek samping obat kemoterapi. Obat terapi bertarget dibagi menjadi dua kategori, yaitu obat yang menargetkan protein HER2/neu (protein pemicu pertumbuhan yang membuat kanker menyebar lebih luas) dan obat yang membantu terapi hormon bekerja lebih baik. Selain kanker payudara, terapi bertarget juga digunakan untuk mengobati jenis kanker lain, seperti kanker paru-paru, kanker hati, dan kanker usus besar.
Dr. Voratape Kijtavee menjelaskan cara Intact™ Breast Lesion Excision System dan VACNB menggunakan teknik yang sama. Pada kedua prosedur tersebut, jarum biopsi dimasukkan melalui sayatan kecil di kulit serta dibantu oleh USG untuk mengambil sampel jaringan. Kedua metode digunakan untuk diagnosis dan pengobatan agar benjolan payudara yang mencurigakan dapat terdeteksi, diangkat, dan dianalisis oleh dokter.
Sampel jaringan berbentuk bulat diambil menggunakan metode ini. Kelebihan pertama dari metode ini adalah tekniknya yang sederhana sehingga hanya memerlukan sayatan kecil. Kelebihan lainnya adalah penderita dapat menerima pengobatan bersamaan dengan tindakan biopsi, karena benjolan yang mencurigakan dan jaringan di sekitarnya dapat diangkat menggunakan teknik yang sama seperti operasi pengangkatan kanker.
Agar prosedur ini dapat dilakukan, ukuran tumor payudara tidak boleh lebih dari 1,5 cm. Alat ini dapat mengangkat benjolan hingga 2 cm, tetapi karena dalam prosedur ini dokter juga perlu mengangkat jaringan di sekitarnya, ukuran tumor tidak boleh lebih dari 1,5 cm. Kelemahan dari prosedur ini adalah pengangkatan tidak dapat dilakukan jika benjolan terlalu dekat dengan kulit payudara atau otot dinding dada.
Metode ini menggunakan pengujian potongan jaringan. Jarum biopsi dimasukkan ke dalam benjolan dan dengan bantuan alat penghisap, beberapa sampel jaringan dapat diambil. Penghisap menyedot jaringan ke dalam jarum dan alat pemotong yang berputar mengambil sampel tersebut dengan cara yang sederhana dan aman. Kelebihan metode ini adalah dapat mengangkat banyak benjolan dengan meninggalkan sayatan kecil.
Dengan teknologi medis ini, baik benjolan kecil maupun besar dapat dengan mudah diangkat tanpa perlu menjalani operasi.
ARTIKEL