Penyakit Alzheimer adalah salah satu bentuk demensia yang berkontribusi sebesar 60-80% dari total penderita demensia. Kondisi tersebut terjadi akibat kerusakan atau malafungsi sel otak, sehingga otak tidak dapat bekerja secara maksimal. Jika tidak diobati, kerusakan akan menjadi lebih parah, yang pada akhirnya akan mengurangi kemampuan penderita untuk menjalani hidup secara normal.
Gejala penyakit Alzheimer akan semakin bertambah buruk selama beberapa tahun, dan umumnya dapat dikategorikan ke dalam 3 tahap utama berikut:
Jika mengalami salah satu dari gejala-gejala ini, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan spesialis di bidangnya untuk memastikan deteksi dini penyakit Alzheimer sehingga pengobatan yang efektif dapat dilakukan setelahnya, dan Anda dapat membuat rencana yang memadai untuk masa depan.
Pertemuan Asosiasi Alzheimer Internasional di Los Angeles pada tahun 2019 menyimpulkan bahwa menjalani gaya hidup sehat dapat sangat bermanfaat bagi kesehatan otak, sehingga mengurangi risiko penyakit Alzheimer dan gangguan otak degeneratif lainnya. Dalam konteks ini, pola hidup sehat dapat diperoleh dengan mengikuti anjuran berikut ini:
Dua penelitian yang dibagikan pada pertemuan yang sama menunjukkan bahwa memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan atau mengubah gaya hidup berbasis kesehatan dapat mengurangi risiko seseorang terkena penyakit Alzheimer.
Salah satu penelitian menyimpulkan bahwa orang yang secara genetik rentan terhadap penyakit Alzheimer masuk ke dalam kategori risiko tinggi. Akan tetapi, jika kesehatan dijaga dengan saksama, risiko timbulnya penyakit Alzheimer di kemudian hari dapat berkurang hingga 32% jika dibandingkan dengan mereka yang mengabaikan kesehatannya.
Penelitian kedua menemukan hubungan antara menetap di daerah dengan tingkat polusi udara tinggi dan peningkatan risiko penyakit Alzheimer. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa wanita lanjut usia yang cenderung melatih otaknya secara teratur, yaitu menggunakan otaknya secara maksimal (artinya mereka mendapat nilai tinggi dalam tes yang berkaitan dengan fungsi otak, belajar, tanggung jawab kerja, dan aktivitas terapi fisik) memiliki hanya 21% berisiko untuk terkena Alzheimer di usia tua. Hal ini sangat berbeda dengan mereka yang tidak menggunakan otak dan kemampuan berpikirnya secara rutin, yang memiliki peningkatan risiko 113% terkena penyakit ini.
Saat ini belum ada pengobatan yang mampu sepenuhnya menghilangkan penyakit Alzheimer. Perawatan apa pun biasanya ditujukan untuk meringankan gejala agar pasien dapat tetap hidup mandiri. Perawatan tersebut sering kali melibatkan pemberian resep obat Asetilkolinesterase, yang dapat mengurangi kerusakan sel otak lebih lanjut. Selain pengobatan, pasien harus menyesuaikan gaya hidup, termasuk dengan saksama menangani gangguan kesehatan lain yang mungkin diderita, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi.